Ada kesan bagi sebagian orang bahwa manasik haji dan umrah membingungkan. Kesan itu lahir disebabkan buku-buku yang dijadikan pegangan manasik haji dan umrah selama ini disusun berdasarkan pembagian hukum, syarat, rukun, wajib atau sunnah, dan disertai doa-doa tertentu saat melaksanakan rangkaian demi rangkaian manasik haji atau umrah. Orang menganggap doa-doa saat haji dan umrah termasuk rukun atau wajib, padahal semua itu hanya bersifat anjuran.
Apabila manasik haji dan umrah disederhanakan, maka keduanya hanya ibadah yang berupa perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain pada waktu yang telah ditentukan.
Manasik haji dimulai dari setelah matahari terbit tanggal 8 Dzulhijjah (hari tarwiyah) sampai 12 atau 13 Dzulhijjah (antara 5-6 hari saja).
Perhatikan ringkasan manasik haji di bawah ini :
#8 Dzulhijjah
Setelah matahari terbit (berihram untuk haji dan) berangkat ke Arafah atau Mina serta menginap.
#9 Dzulhijjah
Berangkat ke Arafah (bagi yang menginap di Mina) setelah matahari terbit dan Wuquf hingga matahari terbenam
#10 Dzulhijjah
Malam 10 Dzulhijjah :
Setelah matahari terbenam bergerak menuju Muzdalifah, menginap dan singgah hingga matahari menjelang terbit.
Siang 10 Dzulhijjah :
Sebelum matahari terbit, berangkat ke Mina untuk :
1. Melempar Jumrah Aqabah,
2. Menyembelih hadyu (qurban),
3. Memotong Rambut (Tahallul Awwal),
4. Thawaf Ifadhah dan Sa'i ke Masjidil Haram - bila tidak memungkinkan boleh di hari lain (Tahallul Tsani).
#11-12/13 Dzulhijjah
Menginap di Mina dan melempar tiga Jumrah : Ula, Wustha & Aqabah
Panduan Haji Mudah #01
Oleh Ust. H. Rusmono Hy, S.Pd.I
Pembimbing Ibadah Haji & Umroh Masjid Raya Pondok Indah Jakarta Selatan (Bersertifikat Kemenag RI 2008)